Dirut BTN Digeser, Appernas Jaya Ingatkan Warning Jokowi
Jakarta-PS. Menanggapi penggantian Dirut Bank BTN oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Appernas Jaya ingatkan “warning” Presiden Joko Widodo yang meminta para menterinya tidak mengeluarkan kebijakan strategis menjelang pelantikan kabinet bulan depan.
Ketua Aliansi Pengembang Perumahan Nasional (Appernas Jaya), Andriliwan Bangsawan menganggap langkah pergeseran pucuk pimpinan di tubuh bank plat merah itu “blunder” yang dilakukan Menteri Rini yang seolah tidak mengindahkan perintah Presiden Jokowi.
“Warning tersebut sebagai hal yang wajar untuk dilakukan Presiden. Sebab, para pengusaha juga belum tau apa menteri yang saat ini menjabat, akan mendapat kursi lagi di pemerintahan baru,” ujar Andre, demikian sapaan akrabnya, saat dihubungi Rabu (4/9/2019).
Meskipun begitu, lanjut pengusaha berdarah Sulawesi ini menginatkan bila ingin melakukan penyegaran di jajaran Dirut BTN, Menteri BUMN harus mempertimbangakan faktor kader internal. “Apalagi selama ini Pak Oni Febrianto kami nilai sosok orang dalam BTN yang sarat pengalaman didunia perbankan khusus dalam pemberian fasilitas kredit kepada masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR,” jelas Andre.
Dalam masa transisi seperti saat ini, menurut Andre, yang diharapkan oleh pengusaha agar Kementerian BUMN tidak mengambil langkah strategis yang berpotensi menimbulkan gejolak dan kegaduhan tapi fokus menuntaskan kebijakan yang telah disusun. “Jangan bikin keputusan aneh-aneh deh…baiknya duduk saja di kursi masing-masing, laksanakan kewajiban, dan jangan bikin kegaduhan,” tandas Andre yang sebelumnya dikenal sebagai wartawan senior sebelum menekuni bisnis pengembang perumahan.
Sebelumnya diberitakan, kalangan pengembang perumahan nasional yang tergabung dalam Appernas Jaya mendesak Menteri BUMN Rini Soemarno agar segera mendefinitifkan Oni Febriarto Rahardjo sebagai Dirut Bank Tabungan Negara (BTN). Sebab kinerja dan performance Pak Oni sebagai Pelaksana Harian Direktur Utama BTN secara internal maupun eksternal sangat baik,” ujar Andre.
Ia memberi tanggapan tersebut terkait dengan adanya kevakuman nakhoda bank plat merah tersebut. Menyusul gejolak yang terjadi di Bank BTN setelah Suprajarto yang dipercaya menjadi Dirut Bank BTN menggantikan Maryono yang dicopot ternyata tidak menerima penunjukkan dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN pekan lalu.
Penolakan ini terjadi setelah tidak ada komunikasi dari Kementerian BUMN kepada yang bersangkutan soal pergantian tersebut. Suprajarto sendiri sebelumnya adalah Dirut Bank BRI. *(RM).