Pelaku Usaha Sayangkan Pemberitaan Sebut Banyak Asuransi Bermasalah
Jakarta-PS. Kalangan pelaku usaha menyayangkan pemberitaan media yang mengutip pernyataan pengamat yang menyebut banyak perusahaan asuransi bermasalah karena berdampak turunnya trust masyarakat terhadap lembaga asuransi dan menimbulkan kepanikan pasar khususnya mitra lembaga asuransi.
“Mestinya pengamat tidak terburu-buru keluarkan pernyataan yang masih prematur dan tidak menyamaratakan semua asuransi bermasalah sebelum ada klarifikasi dan cek fakta dari otoritas yang berwenang di bidang keuangan. Buktinya sudah ada bantahan dari pihak asuransi Indo Life yang termasuk disebut oleh pengamat tersebut (terlampir hak jawabnya,red),” ujar Andre Bangsawan, pelaku usaha properti yang sebelumnya juga berkecimpung di dunia sekuritas dan asuransi ini kepada redaksi “parlemensenayan.com”, di Jakarta, minggu (16/2/2020).
Menurut Andre, peristiwa keterlambatan bayar klaim yang diangkat pengamat tersebut sesungguhnya merupakan sesuatu hal yang biasa terjadi pada beberapa asuransi. “Tapi hal itu sepengetahuan kami yang sering berhubungan dengan asuransi, mungkin hanya kendala administrasi dan teknis saja yang belum terepenuhi atau lengkap. Dan hal itu bisa jadi sifatnya kasuistis saja…jadi gak bisa dipandang secara general,” kata pria yang juga Ketua DPP Asosiasi Pengembang Perumahan Nasional (Appernas) Jaya ini memaparkan pandangannya.
Sebelumnya dibeberapa media online edisi 14 Februari 2020, pengamat Asuransi Irvan Raharjo menyebutkan industri asuransi saat ini tengah mengalami masalah sebagai dampak terlambatnya pembayaran klaim perusahaan asuransi belakangan ini terkait pembekuan 800 rekening efek milik investor kasus Jiwasraya.
Dia melanjutkan, masalah perusahaan asuransi ini karena kurang prudentnya pengawasan dari otoritas. Akibatnya banyak perusahaan asuransi bermain di saham lapis 2 lapis 3 yang berujung masalah.
“Itu ada beberapa di antaranya WanArtha, Kresna, Indo Surya, Indo Life, Sinar Mas yang memang bermasalah sejak awal sebelum ada pemblokiran rekening,” ujar Irvan.
Menurut Irvan, sejumlah nasabah beberapa perusahaan asuransi tersebut sudah melaporkan permasalahan ini ke pihak Ombudsman. Mereka berharap agar permasalahan ini bisa ditindaklanjuti.
Hak Jawab Indolife
Berkaitan dengan berita di Liputan6.com hari Jumat, 14 Februari 2020, yang terbit pada Pukul 19.00 WIB yang berjudul: “Pengamat Sebut Banyak Perusahaan Asuransi Bermasalah”, di mana dalam badan berita (alinea 6) ditulis: “Itu ada beberapa di antaranya WanaArtha, Kresna, Indo Surya, Indolife, Sinar Mas yang memang bermasalah sejak awal sebelum ada pemblokiran rekening,”ucap dia.
(Menunjuk kepada alinea di atasnya, berita tersebut mengutip pernyataan Irvan Raharjo) Melalui surat ini, Kami manajemen PT Indolife Pensiontama menyampaikan klarifikasi atas berita tersebut, sebagai berikut:
- Berita tersebut tidak benar. Liputan6.com tidak pernah melakukan klarifikasi kepada Indolife
- Indolife sejak semula tidak mengalami kesulitan keuangan dan sejak awal tidak bermasalah
- Indolife tidak pernah membeli saham ‘gorengan’
- Rekening efek yang diblokir Kejaksaan Agung tidak ada kaitannya dengan Indolife
- Indolife tidak memiliki rekening efek yang diblokir oleh Kejaksaan Agung
- Indolife tidak terkena dampak atas pemblokiran rekening efek oleh Kejaksaan Agung.
Atas dasar tersebut, Kami mohon agar pihak Liputan6.com segera memuat koreksi berita yang tidak tepat dan tidak mempunyai dasar tersebut.
Kami juga menyayangkan Liputan6.com yang telah memuat berita bukan dari pengamat ahli di bidang asuransi jiwa dan pasar modal yang berbobot dan kredibel. Demikian surat koreksi Kami. Terima kasih.
Hormat Kami Direksi PT Indolife Pensiontama