Jurus Kilat Si Pendekar Silat di KKP

Jakarta – Sejak dua bulan lalu dilantik, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, langsung tancap gas dan punya ‘jurus baru” untuk mendorong percepatan pembangunan di sektor maritime Indonesia melalui kementerian yang dipimpinnya seperti terungkap dalam bukunya berjudul ‘Dari Muara Enim ke Muara Laut’ yang ditulis oleh Rusman Madjulekka dan Awaluddin dan dirilis  24 Desember 2019 bertepatan ulangtahun ke-47 Edhy Prabowo.

 

Misalnya, terhadap kapal-kapal pencuri ikan. Setelah berkuatan hukum tetap, Edhy ingin kapal itu dihibahkan ke nelayan, koperasi, internal KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), atau kementerian terkait dengan menyulap jadi rumahsakit apung, kapal riset,dan lainnya.

 

“Perbaiki komunikasi dengan nelayan. Genjot potensi kelautan dan budidaya perikanan kita,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Menteri Edhy. Pesan Jokowi itu mengisyaratkan selama ini belum optimalnya komunikasi dan pembinaan terhadap nelayan serta relasi komprehensif dengan para pengusaha.

 

“Kalau jargon penenggelaman kapal terus yang kita lakukan sementara pembinaan kepada nelayan dan pembudidaya ikan kita juga nggak ada, nggak jalan, nggak ada gunanya. Kita nggak akan pernah takut dengan nelayan asing, tapi juga jangan semena-mena sama nelayan kita sendiri, harus ada pembinaan. Kita disayangi nelayan kita sendiri, tapi ditakuti nelayan-nelayan pencuri,” ungkap  Edhy yang juga mantan atlet pencaksilat dan Ketua Harian PB IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia).

 

Ia juga mengubah konsep Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) tidak hanya seremoni dan sebatas perayaan. Tapi  KKP membagikan ikan ke berbagai sekolah setiap minggunya secara rutin. “Dengan makan ikan, kita bisa menghasilkan generasi sehat dan cerdas menuju Indonesia Maju,” tegasnya. ***(RM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *