Marwan Cik Asan Merawat Persatuan Bangsa melalui Internalisasi Empat Pilar Kebangsaan
Lampung-PS. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) kembali melanjutkan peran strategisnya dalam membumikan nilai-nilai dasar kebangsaan di tengah masyarakat. Melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung II Tahap ke-XIII, MPR RI meneguhkan komitmennya dalam memperkuat persatuan bangsa melalui internalisasi nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kegiatan tersebut digelar di Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, Minggu, 21 Desember 2025. Sosialisasi berlangsung dalam suasana dialogis dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, hingga masyarakat umum yang mengikuti kegiatan dengan antusias.
Anggota MPR/DPR RI Dapil Lampung II, Marwan CIk Asan, dalam sambutannya menegaskan bahwa persatuan bangsa merupakan fondasi utama dalam menjaga keutuhan Indonesia di tengah dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang terus berkembang. Menurutnya, Empat Pilar Kebangsaan bukan sekadar konsep normatif, melainkan nilai hidup yang harus terus diinternalisasi agar benar-benar membumi dalam perilaku masyarakat.
“Persatuan bangsa tidak lahir secara otomatis. Ia harus dirawat, dijaga, dan dihidupkan melalui pemahaman yang utuh terhadap Empat Pilar Kebangsaan. Dari kampung-kampung inilah, Indonesia sesungguhnya dibangun,” ujar Marwan.
Marwan menekankan bahwa internalisasi Empat Pilar Kebangsaan menjadi semakin relevan di tengah derasnya arus informasi dan meningkatnya potensi polarisasi sosial. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpecah oleh perbedaan pandangan, identitas, maupun kepentingan sesaat yang dapat menggerus semangat kebangsaan.
Marwan yang juga anggota Komisi XI DPR RI, mengaitkan erat antara persatuan bangsa dan agenda pembangunan nasional. Menurutnya, stabilitas sosial dan kohesi kebangsaan merupakan prasyarat penting bagi terciptanya pembangunan ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Tanpa persatuan, kata dia, kebijakan ekonomi dan pengelolaan keuangan negara akan sulit memberikan manfaat optimal bagi rakyat.
“Perekonomian nasional hanya bisa tumbuh sehat dalam suasana kebangsaan yang solid. Persatuan adalah modal sosial terbesar bangsa ini,” katanya.
Dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Marwan mengingatkan bahwa demokrasi harus dijalankan dalam koridor kebangsaan. Perbedaan pandangan politik, menurutnya, merupakan keniscayaan dalam negara demokratis, namun tidak boleh mengorbankan persatuan dan rasa kebangsaan.
Ia juga mengingatkan bahaya politik identitas yang kerap muncul dalam berbagai momentum sosial dan politik. Menurut Marwan, Pancasila sebagai ideologi bangsa telah memberikan kerangka yang jelas untuk mengelola keberagaman secara adil dan bermartabat.
“Indonesia bukan dibangun dari satu warna. Ia adalah rumah bersama bagi keberagaman. Karena itu, Empat Pilar harus menjadi jangkar moral agar kita tidak terombang-ambing oleh kepentingan sempit,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini tidak hanya bersifat penyampaian materi, tetapi juga menjadi ruang dialog kebangsaan. Dalam sesi diskusi, para tokoh agama dan tokoh adat menyoroti pentingnya nilai-nilai kearifan lokal dan ajaran moral dalam menjaga harmoni sosial. Sementara itu, tokoh perempuan dan pemuda menyampaikan aspirasi terkait tantangan menjaga persatuan di tengah perubahan budaya dan pengaruh media digital.
Marwan menyambut baik berbagai pandangan tersebut dan menegaskan bahwa aspirasi masyarakat akan menjadi bagian dari bahan advokasi di tingkat pusat. Menurutnya, politik kebangsaan harus berpijak pada suara rakyat, bukan semata-mata wacana elitis.
“Sosialisasi Empat Pilar bukan sekadar seremoni. Ini adalah proses membangun kesadaran kolektif dan mendengarkan suara masyarakat secara langsung,” katanya.
Melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Tahap ke-XIII ini, MPR RI kembali menegaskan bahwa menjaga persatuan bangsa adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Di tengah berbagai tantangan kebangsaan, nilai-nilai Empat Pilar diharapkan tetap menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Kegiatan ditutup dengan penyerapan aspirasi masyarakat Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya yang disampaikan secara langsung kepada Marwan Cik Asan untuk diperjuangkan di tingkat pusat. (**)

