Jokowi Diminta Konsisten Menhan Bukan dari Parpol
Menjelang pengumuman kabinet kerja periode 2019-2024, publik,netizen,kalangan pengamat memberikan warning kepada Presiden terpilih Joko Widodo agar konsisten memilih kandidat/calon menteri yang strategis seperti Menteri Pertahanan (Menhan) dari kalangan profesional bukan dari Partai Politik (Parpol).
Hal tersebut menjawab rumor dan isu yang berkembang beberapa hari belakangan ini di berbagai media online tarkait manuver Partai Gerindra yang menyodorkan kadernya untuk posisi Menhan dan Mentan dalam kabinet kerja Jokowi-Ma’ruf Amin. “Saya kira Presiden Jokowi harus konsisten dan tidak terpengaruh dengan manuver parpol ataupun pihak lain yang menempatkan orang Parpol di posisi Menhan,” ujar Mohammad Rusman, peneliti Pusat Studi Pertahanan Semesta Indonesia, yang dihubungi redaksi “parlemen senayan.com”, jumat (18/10/2019).
Selain itu, di jagat dunia maya juga kalangan netizen yang tergabung dalam komunitas Facebooker Indonesia juga mengungkapkan alasan dengan pertimbangan kesetaraan gender, netralitas serta kualitas. “Kami dari facebooker Indonesia serta beberapa organisasi relawan Jokowi mengusulkan posisi Menhan diisi oleh figur perempuan dengan memperhatikan prestasi, pendidikan,kemampuan pada bidangnya, dan harus adil, jangan hanya diisi oleh lelaki saja, dan menolak ditempatkan orang dari partai politik, apalagi tidak berkoalisi ketika Pilpres yang lalu dan kerap menggunakan kampanye hitam dan isu SARA dalam menjatuhkan pak Jokowi selama dalam kampanye Pilpres. Apalagi, toh sudah terbukti yang kinerjanya bagus justru para menteri perempuan yang ada di kabinet lalu kok,”tulis Paulina Hutauruk, salah seorang netizen dilaman facebook-nya.
Apalagi dalam catatan redaksi, sejak Pilpres dilakukan secara langsung atau tepatnya era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sampai Presiden Jokowi ada sejumlah pos menteri yang tidak pernah diisi oleh kalangan dari politikus. Kementerian ini selalu diisi dari orang-orang profesional atau non partai. Salah satunya adalah posisi Menhan.
Sejak era Presiden SBY sampai Jokowi, pos Menteri Pertahanan juga sering diisi dari kalangan profesional. Mulai periode pertama Presiden Jokowi, Menhan dijabat oleh Juwono Sudarsono.Juwono adalah menteri pertahanan pertama yang berasal dari sipil saat itu. Juwono menjabat sebagai menteri pertahanan sejak 21 Oktober 2004 hingga 22 Oktober 2009. Sebelum jadi menteri, dia pernah menjadi Wakil Gubernur Lemhanas, Menteri Negara Lingkungan Hidup Kabinet Pembangunan VII Presiden Soeharto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Reformasi, Menteri Pertahanan Kabinet Persatuan Nasional dan Duta Besar RI untuk Inggris.
Selanjutnya, kabinet Indonesia Bersatu II, Menteri Pertahanan diisi oleh Purnomo Yusgiantoro. Sebelumnya dia pernah menjadi Sekretaris Jenderal dan Presiden OPEC, Ketua Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP), dan Wakil Gubernur Lemhannas tahun 1998 – 2000. Era kabinet kerja Presiden Jokowi Menteri Pertahanan diisi oleh Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.Dalam dunia militer, Ryamizard pernah menjadi Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005.
Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi, beberapa nama disebut-sebut menguat untuk posisi Menhan tersebut adalah Connie Rahakundini Bakrie, Hikmahanto Juwana, dan Budi Gunawan. (RM)**