Menteri Edhy Tantang ISLA Unhas Garap “Pilot Project” Budidaya Ikan
JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Edhy Prabowo menantang Ikatan Sarjana Kelautan (ISLA) Universitas Hasanuddin (Unhas) membuat “pilot project” untuk mengembangkan budidaya ikan di Indonesia. “Karena hal tersebut sejalan dengan perintah Presiden kepada kami agar kedepan menteri KP bisa mengembangkan perikanan budidaya dan membangun komunikasi kepada nelayan,” ujar Menteri Edhy saat menerima kunjungan audiensi pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (ISLA-UNHAS) di Gedung Mina Bahari IV, Senin (23/12/2019).
Terkait tantangan tersebut, lanjut Edhy, beberapa dapat disinkronkan dengan program di Kementerian kelautan dan Perikanan (KKP) ataupun program ditempat lain seperti misalnya KUR (krediit usaha rakyat) yang tanpa agunan untuk dapat kredit sebesar Rp 50 Juta dan fasilitas skim kredit lainnya yang ringan bagi penumbuhan usaha di masyarakat nelayan, khususnya yang bergerak pada kegiatan budidaya perikanan.
Menjawab tantangan Menteri Edhy tersebut, DPP ISLA Unhas, Darwis Ismail mengungkapkan bahwa kompetensi alumni yang bernaung di ISLA sangat relevan karena memahami isu dan permasalahan kelautan saat ini, baik yang terkait ruang laut, perikanan tangkap, budidaya, riset dan sumber daya manusia,teknologi dan mitigasi kelautan, pengawasan laut dan garis pantai, serta investasi. “KKP membutuhkan dukungan multipihak dalam memanfaatkan potensi ekonomi, sosial dan geopolitik bangsa secara berkelanjutan. Guna mencapai hal tersebut, dibutuhkan SDM kelautan yang unggul,” ujar Darwis.
Pada kesempatan berdialog, ISLA Unhas melalui ketuanya Darwis Ismail menyampaikan kita terlalu lama menempatkan persoalan degradasi ekosistem laut sebagai ‘tema utama pendekatan program’, padahal di balik itu, amat banyak potensi ril yang bisa dikembangkan dan memperoleh perhatian, seperti terumbu karang untuk wisata bahari, ikan karang sebagai target usaha budidaya dan ekspor, ikan pelagis seperti tuna, cakalang dan lain sebagainya. “Oleh karena itu, kami menginisasi merevitaliasi BUMN Perikanan dengan adanya BUMN Budidaya dengan fokus ke sumberdaya Perikanan bernilai ekonomi tinggi sehingga berdampak pada nelayan,” ujar Darwis.
Selain itu, aspek penegakan hukum harus dikedepankan agar iklim usaha menjadi sehat dan prospektif. “ISLA berharap bahwa kebijakan pemanfaatan sumber daya laut yang mengadopsi
prinsip keberlanjutan, kedaulatan dalam pengelolaan serta memberikan kesejahteraan perlu didukung. ISLA akan berdiri bersama Pemerintah untuk mempromosikan iklim usaha perikanan yang bertanggung jawab dan berorientasi ekonomi jangka panjang,” kata Darwis.
Terhadap kondisi sosial ekonomi seperti kemiskinan, pengangguran, dan eksploitasi yang cenderung merusak seharusnya dapat ditekan dengan bersama-sama mengawal program-program yang telah ditetapkan oleh Pemerintah melalui KKP, Darwis meyakinkan bahwa ISLA Unhas akan menjadi mediator, fasilitator dalam mengakselerasi pembangunan kelautan dan perikanan.
Pada kesempatan itu, Awaluddin, sebagai senior ISLA Unhas mengatakan selain sektor perikanan, ia juga mendorong agar adanya optimalisasi Direktorat Ruang dan Laut, dimana ISLA Unhas siap bermitra melalui jaringan dan program strategis dari Kementerian. “ Selain itu ISLA Unhas juga mengajak Menteri KP untuk dapat berdialog mencari solusi bersama terkait Kelautan dan Perikanan saat ini. Dimana Universitas Hasanuddin memiliki Pola Ilmiah Pokok (PIP) Kelautan,” ujar Awaluddin yang juga dan Wasekjen Bid. Kelautan & Perikanan Majelis Nasional KAHMI. ***(RM).