Penunjukan Plt Dirut PLN Dinilai Kurang Tepat

PS-Jakarta. Penunjukkan Direktur Human Capital Management PT PLN (Persero) Muhamad Ali sebagai pelaksana tugas (Plt) Dirut PLN menggantikan Sofyan Basir dinilai berbagai kalangan kurang tepat, karena selain tak paham masalah kelistrikan nasional juga diduga cenderung hanya ingin “mengamankan” mantan atasannya itu yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan PLTU Riau-1.

Berdasarkan laporan berbagai sumber yang dihimpun tim redaksi terungkap bahwa penunjukan Muhamad Ali sebagai Plt tidak lantas memperbaiki kinerja PT PLN (Persero) sebab tidak memiliki latarbelakang seorang profesional yang paham kelistrikan yang sebagian besar bersentuhan dengan urusan teknis dan operasional. Sementara yang bersangkutan berlatarbelakang bankir yang sebelumnya “diboyong” sang mantan Dirut Sofyan Basir dari bank BRI.

“Bahkan yang lebih parah lagi beredar isu berupa dugaan kalau penempatan Muhammad Ali sebagai pelaksana tugas Dirut tersebut hanya untuk “mengamankan” mantan bosnya agar bebas dari pembuktian dan jeratan hukum yang sedang disidik oleh KPK,” ujar sebuah sumber yang enggan disebut identitasnya.

Sebelumnya Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro telah mengonfirmasi perihal penunjukkan Muhamad Ali sebagai Plt Dirut PLN. “Betul, Dewan Komisaris memutuskan Muhamad Ali menjadi Plt Dirut PLN. Kami tinggal menunggu surat resmi dari Dewan Komisaris hari ini (Kamis),” kata Imam Apriyanto kepada Antara, Kamis, 25 April 2019.

Menurut dia, penetapan Plt Dirut PT PLN, selain karena Sofyan Basir menjadi tersangka, juga untuk memastikan operasional perusahaan berjalan seperti biasa.Pada Selasa, 23 April 2019, KPK resmi menjadikan Sofyan Basir sebagai tersangka kasus dugaan suap PLTU Riau-1.

Sebelum menempati salah satu posisi direksi PLN beberapa waktu lalu, Ali mengawali karir di BUMN sebagai manager loan officer di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Ia mulai berkarir di BRI sejak 1998.

Menurut data profil direksi PLN, Ali kemudian sempat beberapa kali menjadi pimpinan cabang kantor cabang BRI di beberapa daerah. Dia juga pernah menjabar sebagai kepala divisi sekretariat perusahaan kantor pusat BRI pada 2010. Terakhir dia menjabat sebagai koordinator bisnis ritel BRI sampai dengan 2015.

Pada Oktober 2015, ia kemudian diangkat sebagai salah satu direktur PLN dan selanjutnya diangkat sebagai direktur human capital management PLN sejak 24 Juli 2017. (RM)*

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *