Sajadah Panjang Anak Santri

PS-Makassar. Hidup tidak selalu mulus seperti jalan tol. Ada banyak lika liku yang harus dilalui. Apa yang kemudian kita katakan tentang hidup itu panjang. Panjang sebab kita tidak tahu akan saat dan waktunya.

Maka sangat dibutuhkan keterbukaan pada pertolongan Allah SWT. Pertolongan Tuhan itu selalu indah pada waktunya. Demikian yang diungkapkan H.Surianto, anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dalam perbincangan ringan, suatu hari di Makassar. Setiap ke Makassar, ia selalu menyempatkan diri ke Sidrap, kampung halamannya.

Pria kelahiran Sidrap ini bercerita panjang lebar ketika ditanyai tentang lika lika hidupnya hingga hidup sukses di tanah rantau, Kisahnya ialah tentang perjuangan meraih mimpi. Bahkan mungkin tentang kerja keras, pantang menyerah dan iman yang teguh. Obrolan ringan di sebuah café di bilangan Panakkukang, Makassar hari itu turut dihadiri Haji Aris Asnawi, kawan lamanya asal Sidrap.

Sebagai anak desa Simpo, Baranti (Kab.Sdirap, Sulsel, red) yang keseharainnya sejak kecil sudah bekerja menjual es lilin, langkose (kacang goring), kura-kura dan cacing tanah, ia memiliki keinginan untuk merantau. Keinginan itu tidak terlepas ekonomi keluarga yang pas-pasan.

Namun sebelum merantau, Anto – begitu ia akrab disapa- dimasukkan oleh orang tuanya ke Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng, Kec.Baranti, Sidrap. Dengan harapan sebelum pergi merantau dirinya memiliki bekal ilmu agama yang memadai.

***

Tahun berganti tahun, si anak rantau yang kini sukses menjadi seorang pengusaha tambang batu bara dan nikel di Kalimantan.

Bahkan saat ini ia dipercaya oleh warga masyarakat setempat sebagai anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Kalimantan Selatan) periode 2014-2019.

Tak banyak orang besar yang lahir dari usaha kerja keras, memulai dari nol hingga meraih sukses di tengah segala keterbatasan dalam merantau adalah prestasi yang luar biasa. Tak banyak pula yang mampu bertahan menapaki jalan terjal demi mencapai titik tertinggi bernama kesuksesan. Sikap pantang menyerah itu hanya dimiliki oleh seorang petarung sejati seperti H.Surianto.

Putra Sidrap yang lebih populer dipanggil Haji Anto ini dikenal sebagai sosoknya yang jujur dan pekerja keras mengantarkan dirinya  pada kesuksesannya di perantauan. Tak ada yang menyangka kalau sebelumnya Anto yang bertarung di kampung orang mencari nafkah, menjadi Anto yang sukses di rantau orang.

Meskipun sudah terbilang sukses di daerah rantau, Anto tetap memendam mimpi untuk suatu saat kelak untuk kembali membangun daerah kelahirannya, yakni kabupaten Sidrap. (Rusman Madjulekka)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *