“Menjaga Martabat Papua”
Ngopinspirasi Bersama Elion Numberi
Jakarta-PS. “Saya jadi korban fitnah,” tutur Elion Numberi dengan nada sedih. Saat itu ia diterpa isu karena namanya disebut-sebut terdakwa mantan anggota komisi V DPR Damayanti dalam kasus anggaran proyek pembangunan jalan KemenPU Pera di Maluku. Namun sang waktu akhirnya menjawab segala tudingan miring itu: Elion tidak terlibat!
Itulah salahsatu episode perjalanan kehidupan seorang Elion Numberi, politisi asal Papua yang selama ini dikenal juga oleh masyarakat sebagai seorang pendeta. Berbagai gelombang dan godaan setidaknya telah dialami olehnya selama mengarungi dinamika politik di parlemen Senayan. “Syukurlah sampai saat ini “marwah” sebagai wakil rakyat khususnya Dapil Papua mash terjaga,” tandasnya.
Tanpa ingin mengatakan bersih dan suci, namun mantan anggota komisi X dan V DPR RI ini senantiasa bertekad sekuat tenaga untuk menjaga etika dan moral sebagai wakil rakyat Papua di perlemen. “Siapa sih ndak butuh duit? Tapi harus clear asal usulnya. Percuma kita masuk DPR dan bisa diukur nilainya tertentu. Ya…Tuhan, itu jauh dari sifat saya,” ujar Elion. Dia menegaskan, tidak akan melakukan perbuatan tak terpuji karena masuk DPR dengan susah payah. “Saya masuk DPR air mata darah,” ungkap Elion Numberi yang melenggang menjadi anggota DPR-RI periode 2014-2019 asal Partai Golongan Karya (Golkar) dari Dapil Papua.
Baca juga : Memaknai Natal
Misalnya dalam suatu kesempatan dengar pendapat dengan mitra kerja Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 10 Juni 2015, Elion bersuara lantang. Ia menegaskan bahwa di Papua masih ada sisa-sisa dana yang harus dipakai untuk pembangunan Trans-Papua. Sebelumnya juga, Elion minta perhatian ke Menteri Perhubungan (Menhub) soal percepatan realisasi program pembangunan Tol Laut sehingga biaya logistik di Papua bisa kompetitif dan efisien.
Sebenarnya, Elion tak asing lagi dengan lingkungan parlemen Senayan. Sebelum menjadi anggota DPR-RI, sebelumnya ia adalah anggota DPD-RI (Dewan Perwakilan Daerah) dari Propinsi Papua. Elion adalah putra dari Freddy Numberi, mantan Gubernur Papua (1998-2001) dan mantan Menteri Perhubungan (2009-2011).
Pada periode 2014-2019 Elion duduk di Komisi X yang membidangi pendidikan, pariwisata, pemuda dan olahraga, budaya dan ekonomi kreatif. Pada April 2015 terjadi banyak mutasi di Fraksi Golkar dan Elion diberi kepercayaan untuk mewakil Fraksi Golkar di Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) dan di Komisi V yang membidangi pekerjaan umum, transportasi, pembangunan desa dan kawasan tertinggal dan pekerjaan umum. Sejak Januari 2016, ia dimutasi menjadi anggota Komisi VIII DPR-RI.
Sebelum meniti karir di dunia politik, pada tahun 2001 Pendeta Elion Numberi adalah Pemimpin Jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Pelangi Kasih di Jayapura. Di 2004, Elion menjadi Anggota Komisi Pusat Pemuda GPDI di Jakarta. Elion bergabung di Partai Nahdatul Ummah Indonesia di 2004 dan mencalonkan diri menjadi caleg DPRD provinsi Papua di Pemilu 2004 tetapi gagal mendapat kursi. Ia pun tak patah arang. Pada Pemilu 2009 Elion terpilih menjadi Anggota DPD-RI mewakili provinsi Papua dan aktif menyuarakan ketimpangan dan perhatian yang khusus terhadap Papua. (Rusman Madjulekka, ex Wartawan Senior Bisnis Indonesia) *